Minggu, 20 Mei 2012

TEORITIS TENTANG TROMBOSIS

2.1 Pengertian Trombosis
Trombosis Vena Dalam (Deep Vein Thrombosis (DVT)) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah di dalam vena dalam. Bekuan yang terbentuk di dalam suatu pembuluh darah disebut trombus. Trombus bisa terjadi baik di vena superfisial (vena permukaan) maupun di vena dalam, tetapi yang berbahaya adalah yang terbentuk di vena dalam.
Trombosis vena dalam sangat berbahaya karena seluruh atau sebagian dari trombus bisa pecah, mengikuti aliran darah dan tersangkut di dalam arteri yang sempit di paru-paru sehingga menyumbat aliran darah. Trombus yang berpindah-pindah disebut emboli.
Semakin sedikit peradangan di sekitar suatu trombus, semakin longgar trombus melekat ke dinding vena dan semakin mudah membentuk emboli. Penekanan pada otot betis bisa membebaskan trombus yang tersangkut, terutama ketika penderita kembali aktif.
Darah di dalam vena tungkai akan mengalir ke jantung lalu ke paru-paru, karena itu emboli yang berasal dari vena tungkai bisa menyumbat satu atau lebih arteri di paru-paru. Keadaan ini disebut emboli paru. Emboli paru yang besar bisa menghalangi seluruh atau hampir seluruh darah yang berasal dari jantung sebelah kanan dan dengan cepat menyebabkan kematian.

2.2 Penyebab trombosis
Tiga faktor terpenting yang berperan dalam pembentukan thrombus atau thrombosis, yang dikenal dengan nama Triat Virchow ialah:
1.      Perubahan dinding pembuluh darah.
2.      Perubahan aliran darah
3.      Perubahan komposisi darah
a.       Perubahan dinding pembuluh darah
Perubahan diding pembuluh dapat ditemukan pada vena ataupun arteri. Perubahan otot jantung dan katubnya termasuk dalam kategori ini. Penyakit-penyakit vena yang merupakan faktor predisposisi terjadinya thrombosis ialah tromboflebitis, zat-zat kimia yang digunakan untuk merangsang obliterasi vena (skleroterapi) atau trauma karena kateter. Pada arteri, troombus paling sering terjadi pada jejas aterosklerosis yang mengalami ulserasi. Pada cabang-cabang aorta seperti pada: aorta koronaria dan aorta sereblalis dengan lumen sempit sering terjadi thrombus yang mengakibatkan sumbatan. Berbagai bentuk radang pembuluh darah merupakan faktor prediposisi timbulnya thrombosis. Pada penyakit poliartritis nodosa, thrombus terdapat di arteri. Penyakit winiwarter- buerger atau tromboangitis obliterans ditandai dengan pembentukan thrombus baik di dalam arteri maupun vena ekstremitas tubuh. Thrombus dinding ventrikel jantung kiri terlihat menutupi infark miokard. Endokarditis bacterial dapat menyebabkan thrombus pada katub jantung. vegetasi pada katub akibat endokarditis marantik juga menimbulkan thrombosis.
b.      Perubahan aliran darah
Aliran darah yang lamabat merupakan predisposisi terjadinya thrombosis, ditandai dengan statis atau peningkatan turbulensinya. Yang paling khas perubahan ini terjadi pada vena Verikosa, aneurisma aorta, vena sistemik atau paru pada gagal jantung kondestif. Perubahan aliran darah sering terjadi pada vena. Dengan demikian thrombus lebih sering dijumpai  pada pelebaran vena. Varises sering terjadi pada vena superficial tungkai, pleksus pampiniformis, pleksus hemoroidalis dan ujung distal esophagus. Tumor yang medesak vena dan stenosis mitralis jantung juga dapat menimbulkan thrombus.
c.       Perubahan komposisi
Perubahan komposisi darah yang merupakan faktor predisposisi thrombosis sering dikaitkan dengan peningkatan kekentalan (hiperviskositas) darah, seperti pada polisitemia atau makroglobulinemia waldenstrom. Kecendrungan eritrosit untuk lebih mudah melekat  dapat dijumpai pada anemia sel sabit, kehamilan dan komsumsi kontrasepsi oral. Anemia sel sabit menyebabkan pembentukan thrombus karena sel sarah merah yang abnormal cenderung membentuk gumpalan pada pembuluh darah kecil. Kehamilan dan obat kontrasepsi oral meningkatkan daya gumpal darah. Pada tumor ganas thrombus terbentuk karena sel tumor menghasilkan tromboplastin.

2.3 Gejala thrombosis
Sekitar 50% penderita tidak menunjukkan gejala sama sekali. Jika trombosis menyebabkan peradangan hebat dan penyumbatan aliran darah, otot betis akan membengkak dan bisa timbul rasa nyeri, nyeri tumpul jika disentuh dan teraba hangat. Pergelangan kaki, kaki atau paha juga bisa membengkak, tergantung kepada vena mana yang terkena. Beberapa trombus mengalami penyembuhan dan berubah menjadi jaringan parut, yang bisa merusak katup dalam vena. Sebagai akibatnya terjadi pengumpulan cairan (edema) yang menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki. Jika penyumbatannya tinggi, edema bisa menjalar ke tungkai dan bahkan sampai ke paha. Pagi sampai sore hari edema akan memburuk karena efek dari gaya gravitasi ketika duduk atau berdiri. Sepanjang malam edema akan menghilang karena jika kaki berada dalam posisi mendatar, maka pengosongan vena akan berlangsung dengan baik. Gejala lanjut dari trombosis adalah pewarnaan coklat pada kulit, biasanya diatas pergelangan kaki. Hal ini disebabkan oleh keluarnya sel darah merah dari vena yang teregang ke dalam kulit. Kulit yang berubah warnanya ini sangat peka, cedera ringanpun (misalnya garukan atau benturan), bisa merobek kulit dan menyebabkan timbulnya luka terbuka (ulkus, borok).

2.4 Jenis thrombus

a.       Ditinjau dari bentuknya terdapat berbagai macam thrombus. Trombus yang menyebabkan sumbatan lumen pembuluh disebut thrombus oklusi
            Yang terbentuk sepanjang pembuluh darah dan merupakan perpenjangan thrombus dinamakan propaganting thrombus
·         Saddle atau riding thrombus memanjang masuk ke dalam cabang pembuluh.
·          Mural atau parietal thrombus sebagian melekat pada didnding dan sebagian lagi seolah-olah berenang dalam darah sehingga tidak menyebabkan oklusi. Kadang-kadang thrombus mural ini bertangkai sehingga disebut pedunculate trombus. Bila terlepas dan hanyut bersama aliran darah dapat tersangkut pada ostium karena ukurannya besar, merupakan ball thrombus. Trombus bola ini sebenarnya bukan thrombus tetapi embolus karena tidak lagi melekat pada dinding.

b.      Ditinjau dari warnanya thrombus dapat dibagi menjadi:
·         red thrombus
·         white thrombus
·         mixed thrombus
c.       ditinjau dari pada saat terbentuknya thrombus dapat dibagi menjadi:
·            fresh thrombus
·            Old thrombus
d.      Ditinjau dari ada tidaknya kuman thrombus dapat dibagi menjadi:
·            Septic thrombus
·            Bald (sterile) thrombus
e.       Berdasarkan antominya trombud dapat berupa:
·            Thrombus vena
Trombus vena sering terjadi pada vena safenamagna dan vena profunda betis, pelvis, mesenterium dan vena porta. Kalau merupakan penyulit flebitis, disebut tromboflebitis yang harus dibedakan dalam teori dengan flebotrombosis. Ciri-ciri flebotrombisis ialah thrombus primer berada dalam vena, radang merupakan penyulit thrombus dan thrombus tidak begitu melekat.
·         Trombus arteri
        Trombus arteri sering dijumpai pada pembuluh yang mengalami etaroklorosis, juga akibat radang dan hal lain. Misalnya thrombus pada tungkai bawah.
        Thrombus jantung bisa berupa thrombus kardial yang terjadi pada ventrikel kiri akibat infark miokard, bisa berupa ball thrombus pada artrium akibat stenosis mitralis. Sedangkan thrombus katub berupa vegetasi tersering ditemukan di sebelah kiri pada proses peradangan katub.

2.5 Akibat  thrombus

       Secara umum akibat yang ditimbulakan oleh thrombus bergantung pada besar dan jenis thrombus, pembuluh darah yang terlibat serta ada tidaknya kolateral. Akibat tersebut meliputi statis darah, bendungan pasif, edema dan kadang-kadangkarena nekrosis.
       Pada arteri thrombus bisa menyebabkan iskemi, nekrosis, infark, dan gangrene. Tetapi nekrosis tidak terjadi bila kolateral yang terbentuk mencukupi. Trombus pada atrium kiri dapat menjadi ball thrombus dan menyumbat arteri koronaria. Peradangan dan infeksi pada thrombus septic terjadi karena thrombus atau bagianya terlepas, hanyut dan tersangkut pada pembuluh darah perifer.
Trombosis juga bisa terjadi pada orang sehat yang duduk terlalu lama (misalnya ketika menempuh perjalanan atau penerbangan jauh). Beberapa faktor resiko lainnya adalah:
  • Riwayat trauma pada tubuh daerah bawah, seperti fraktur pinggul, tulang paha dan kaki.
  • Obesitas
  • Gagal jantung
  • Berada pada ketinggian sekitar diatas 14000 kaki.
  • Pada pengguna estrogen, seperti pada obat - obatan kontrasepsi.
  • Kanker
  • Pada pasien dengan DIC (gangguan pembekuan intravaskuler) yang biasanya disertai infeksi atau gagal organ.
  • Usia lanjut

2.6  Perjalanan thrombus
       Trombus akan mengalami berbagai perjalanan atau nasib yang berbeda-beda bergantung pada lokasi, ukuran dan perlekatan pada dinding pembuluh thrombus kecil bisa mengalami lisis akibat enzim fibrinolitik seperti plasmin. Thrombus yang kurang erat melekat atau sebagian darinya  bisa lepas dan diangkut oleh darah sebagai trombo embolus. Pertumbuhan jaringan granulasi dinding pembuluh darah ke dalam thrombus akan menyebabkan organisasi. Di sini massa pembentuk thrombus robek, fibrin menghilang sehingga massa tersebut menjadi homogen. Pada akhirnya, thrombus semacam itu, dapat mengalami rekanalisasi didahului oleh proses masuknya fibrinoblas serta endotel kapiler ke dalam thrombus dan membentuk ruangan. Lama kelamaan ruangan ini melebar dan sambung-menyambung merupakan saluran (kanal) baru.
       Thrombus juga dapat mengalami kalsifikasi, pengapuran, yang sering ditemukan pada vena-vena kecil dan jarang-jarang pada arteri. Benda kapur pada vena disebut flebolit, sedangkan yang pada arteri dinamakan ateriolit.

puisi cinta

U ntukmu yg terindah di istana jiwaku
N an selalu memberi warna pelangi dalam langit hatiku
T ulusmu slalu membuatku mengerti dalam duniaku
U ntukmu kasih...hadirmu sangat lah berarti,..
K arna dirimu yg kini telah menciptakan dunia baru dalam hidupku
M eraih mimpi bersama kebesaran cintamu yg begitu tulus..
U ntukmu yg terindah di istana jiwaku, ku bangga memilikimu...

Y ach walaupun kau bukan yg pertama, tapi ku tetap yakin kau setia
G ag ada sebuah kata keraguan dalam jiwa, krna ku percaya padamu

T irakat cinta ku kini telah tertulis atas ketulusanmu
E ngkau bagiku adalah obat dari segala semu ku
R enungkanlah kasih...marilah kita ciptakan cinta yg hakiki
I ngin ku slalu bisa untuk menjaga keselarasan dalam cinta ini
N yanyikan lagu kerinduan bila di saat ku tiada di sisi mu
D alam cinta ini ku hanya ingin kita saling meyakinkan
A kan kesungguhan cinta tanpa rasa keraguan
H arapan ini sungguh yg ku inginkan dalam keharmonisan cinta kita

D idalam relung hampa, ku hanya teringat tentang dirimu
I nilah cintaku, yg mencintai dari ketulusan hatimu

I stana jiwa ku kini telah kau indahkan
S eluruh isinya kau penuhi dengan hiasan ketulusanmu
T embok istanaku kau lukis dengan kasihsayangmu
A tap langit istanaku,..kau beri warna pelangi dalam kejujuranmu
N aluri kesetiaanmu...bagai airsungai yg mengaliri istanaku...
A liran sungai yg selalu menerobos batu yg mencoba menghalang..

J elitaku,..inilah ungkapan segala isi di relung hatiku
I nilah kekuatan cinta ku yg sangat mencintamu...
W ahai kau cinta...
A ku yg kini bersyair melalui sebuah coretan kecil
K u ingin kau membacanya....
U ntuk kau tau inilah yg ada di dalam ketulusan jiwaku